Tuesday, April 22, 2014

REVIEW: BURGER SHOT

BURGER SHOT, kill your hunger!  Tepat di perut Akilla! mungkin itu kata-kata yang tepat saat saya membeli burger ini. Setelah 5hari makan hanya sesuap atau bahkan tidak makan karena batuknya. Dan setiap kali di tanyai makan apa, dia bilang gak mau makan, mau main kereta api saja! euuhh.. pusing emaknya.. Tapi saat di ajak ke kedai burger, dan di sodori burger, dia gak sabar untuk membuka mulutnya lebar-lebar, "mangaaapp ombo gini ya, Ma" #sambil membuka mulutnya hihihi. Segigit demi segigit dia kunyah burgernya sampai hampir 1/3bagian masuk dalam perutnya. Alhamdulillaaahhh.. :). Itu berarti burger ini masuk kategori enak di lidah dia hihihi.

Oke, back to review burger shot. Saya tertarik membeli burger ini karena warna hitam doughnya alias roti burger. Berbeda dengan burger lain yang pernah saya beli. Terus terang ya, kami (saya dan suami) dulu pernah berencana membuka kedai burger dengan roti yang warnanya hitam! Karena waktu itu lagi hits banget makanan bertema "setan" alias pedas. Jadi kenapa enggak si burger juga di tampilkan dengan tema gotik alias hitam. Tapiiii itu hanya rencana belum terealisasikan. Ah sudahlaahhh :) Ternyata sekarang ada burger hitam, dan ekspresi suami saat tau burger ini hanya senyum datar :D

Lokasi dari kedai ini di Jl. Terusan Borobudur no.65 Malang. Tapi setiap kali lewat tidak pernah tau di mana tempatnya, mungkin waktu itu lagi tutup. Sampai kemaren itu sepulang latbar jelly art, mampir ke rumah om Somy di jl Gajayana, pulangnya pasti lewat sini, tengok kanan jalan, akhirnya saya menemukannya! hihihi. Tepat depan ruko-ruko yang dulunya warung pojok, sekarang jadi deretan ruko salah satunya indomaret dan kaizen. Sebelahnya serabi notosuman dan warung padang.



Pertama dateng langsung di layani sama ibu-ibu berjilbab hitam, sunggu ramah dengan senyuman manisnya menawarkan menu yang ada. Dan saya pilih untuk silent shot, harga 12rb, dengan isi beef, lettuce, tomat, ketimun, bawang bombay dan tentunya mayo dan saos tomat/sambal. Dan ternyata disini tidak harus doughnya warna hitam, tp bisa milih, dough yang putih atau hitam. Oke, saya hitam saja. Untuk kisaran harga saya kurang memperhatikan, yang pasti untuk burger, silent shot ini yang paling murah dan yang paling mahal double shot dengan harga 21rb. Untuk harga hotdogsnya lebih murah tp saya kurang memperhatikan, jd gak ingat hehe (gak di foto pula itu list menunya :D)

Sambil nunggu pesanan di buatkan, kami duduk di bangku putih yang terdapat kotak tissu dan buku! Bagi pecinta buku dan hobby baca bisa jadi alternatif mengatasi kebosanan saat nunggu burger datang. Tapi kalau saya sih cukup guyon aja sama Akilla tau-tau pesanan sudah datang hihi



Saat nunggu itulah, saya tengok kanan kiri setiap sisi dari kedai tersebut. Ada jam buka kedai tersebut, tp letaknya di pojokan bawah meja. Tidak akan ada orang yang membacanya jika matanya tidak jelalatan seperti saya hihihi. Bukanya hari Sabtu - Kamis it's mean hari jumat libur. Dari jam 10 pagi sampai jam 11 malam. Tp ada jeda waktu istirahat, pas waktunya sholat.

Plis, abaikan kakinya hihihi

Tak lama kemudian pesanan datang, lengkap dengan boxnya karena memang mau di bawa pulang, tp ternyata lagi hujan. Jadi di makan ditempat saja sambil menunggu hujan reda, makan sambil berteduh hihi



Box kemasannya bagus yaa.. tp masih populer dengan kotak sterofoam, hiks padahal ini bahaya terbesar pencemaran lingkungan.. :( Tapi ini juga salah satu cara menekan biaya produksi dibandingkan pakai kotak kertas. Sebenernya sih masih bisa pakai kertas roti seperti di fast food gitu, bisa juga di print jadi masih bisa menonjolkan sisi promosi di bagian pembungkusnya. Aaahh, sudahlaahh nanti saya terapkan jika saya buka kedai sendiri, aamiin.. :)

Begitu buka kotaknya, taraaaaaaaa!! Hitam eksotis temans.. Ukurannya cukup besar pula, patty isi dagingnya juga tebal. mayonaisenya jg sudah berbaur dengan saus tomat (karena di awal pesan ditanya, mau pedes atau enggak, saya jawab enggak, jd mayonya hanya bercampur saus tomat). Mungkin jika mau pesan yang pedas, pasti mayo berbaur dengan saus sambal. Lettuce yang sudah di slice, sepotong tipis mentimun dan tomat. Sekali jepretan saja ya.. Akilla sudah tak sabar menggigitnya. Sekali gigit, "enak, ma". Ikutan mamanya ikutan ngigit, hihihi. 
Oke, review rasa dimulai! teng! #bunyi lonceng hihihi 
Pertama, 
Dough berwarna hitam ini sepertinya dari pewarna makanan bukan pewarna alami. Setelah sekian kali berkecimpung dalam perotian, saya bisa menyebutkan kalau doughnya ini pembuatannya seperti dengan metode terbalik, (jadi tepung diaduk belakangan), karena tektus yang muncul hanya empuk dan berpori besar tidak banyak serat. Lain halnya jika di uleni seperti halnya bikin roti, pasti akan berserat bagus. Rasanya cukup enak, karena tidak manis, jd pas bila di makan sama beefnya, gak eneg.
Kedua,
Patty, berisi beef atau daging sapi. Pertama kali ngigit, nyuuss! Tebel. Berasa seperti pentol bakso. Cuma bedanya ini di panggang, bukan di rebus hihi. Mericanya berasa banget. Kalau masih panas gini masih terasa dagingnya, tp kalau sudah dingin berasa makan tepung juga. (karena sisanya di bawa pulang, gak di habisin di sana, keburu malam, Akilla pengen naik kereta api unyil hihihi).
Ketiga,
Lettucenya enak, masih seger, renyah, kress kreess. Apalagi di tambah mentimun dan tomat. Dan saya pikir tidak ada bawang bombaynya, ternyata ada nyempil selingkaran tok! Jadi bawang bombai kan berlapis lapis kan, saat di potong melingkar kan muncul jadi banyak lingkaran, nah hanya satu lingkaran yang di selipkan. :)
Keempat, 
Mayo + saus tomatnya enak. Tp sayang gak di sertai saus tomat/sambal tambahan, biasanya kan ada saus sachetan gitu. Dimejanya juga gak ada hihihi.

Dan ini tampilan setelah di gigit, maaf yaa.. hihihi


Bisa ditambahkan keju slice atau telur jika mau, tp tentu ada penambahan harga. :)
Jadi secara keseluruhan, 7/10. Rasa enak, harga terjangkau, tempat bersih, pelayanan ramah, tp disarankan di bawa pulang saja, karena hanya ada satu set meja kursi. Saya saja kemaren makan disana ada mbak dan mas gitu antri duduk di kursi kecil. Saat saya pulang baru pindah ke meja putih. hihihi..

Okedeh, sekian review dari saya. Kurang lebihnya saya minta maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. (karena ini review makanan orang, gak sembarangan ngomong. Kalau posting makanan saya sendiri sih, saya bebas mau ngejeplak apapun wkwkwk).
Selamat mangap ombo hihihi

1 comment:

  1. Keliatan enak, kalo saya mampir ke malang akan saya coba.

    ReplyDelete